Minggu, 14 Desember 2008

TAWAZZUN

Tawazzun
Tawazzun  adalah seimbang. Nah, seimbang yang dimaksud di sini adalah seimbang dalam 3 potensi yang dimiliki manusia. MENGAPA HARUS  seimbang? … Kemuliaan seseorang bisa dilihat dari seberapa besar ia bisa tawazzun, lho! Nggak percaya? Coba tengok…
Tiga potensi yang musti diseimbangkan dan dikasih ‘makan’ :

a. Akal

Dalam agama Islam, ayat pertama yang diturunkan Allah pada Nabi Muhammad SAW adalah “Iqra…” atau “Bacalah…” (Al-’Alaq [96] : 1). Kenapa Allah nggak memerintahkan “Shalatlah” atau “Puasalah”? Kenapa malah “Bacalah…”? Salah satu makna yang bisa kita ambil adalah karena dengan membaca, pengetahuan apapun bisa kita dapatkan. Kesuksesan apapun (dunia atau akhirat) bisa kita raih, dengan memberi akal ‘makanan’ berupa ilmu…

b. Ruh


Ruh kita juga butuh makanan. Beda dengan akan yang ‘makanan’nya ilmu, ruh butuh waktu dimana kita dekat dengan Sang Pencipta. Dari zaman dulu banyak orang yang akalnya hebat, tapi nol dalam ruh. Jadinya, mereka percaya kalau mereka diciptakan dengan sendirinya. Ini pemahaman yang salah, soalnya apapun di dunia ini yang ada (termasuk manusia), pasti ada karena ada yang menciptakan. Tul? So, yang harus kita lakukan untuk menjaga ruh itu adalah dengan memberinya ‘makanan’ berupa kedekatan dengan-Nya.

c. Jasad


Kayaknya percuma kalo kita punya akal tokcer, ruh bagus, tapi sakit. Apapun yang kita lakukan kalau sakit pastinya nggak enak dilakukan. Jasad juga butuh makanan berupa makanan yang bergizi dan olahraga! Kalau dalam Islam sendiri, ada suatu hadits yang mengatakan kalau Allah lebih menyukai muslim yang kuat dibanding muslim yang lemah.
Smoga kita termasuk sebagai orang yang tawazzun, yang dapat menyeimbangkan ketiga potensi di atas…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar