Sabtu, 29 November 2008

Manajemen Qalbu

Hati-hati dengan hatiku
Karena hatiku mudah layu
Jangan engkau bermain-main
Karena ku tak main-main
(Penggalan Lirik Lagu Dewa 19)

Memang kita harus berhati-hati dengan hati kita. Karena hati kita adalah Raja.

Dalam hadits yang diriwayatkan dari Ka’bul Ahbar melalui Aisyah r.a bahwa Nabi SAW bersabda, “Manusia itu kedua matanya adalah pemberi petunjuk, kedua telinganya adalah corong, lidahnya adalah juru bahasa, kedua tangannya adalah sayap, kedua kakinya adalah pos, sedangkan rajanya adalah hati. Maka apabila raja itu baik, maka baik pula tentara-tentaranya.”

Raja adalah penentu, pengendali, pemegang kebijakan dan pengambil keputusan. Maka Raja haruslah baik agar keputusan yang diambil juga baik, agar tindakannya juga baik, agar semuanya berjalan baik. Jika Raja itu jahat, maka kerusakanlah yang kan terjadi dan teralami.

Rasulullah SAW bersabda, “Ingatlah dalam tubuh manusia itu ada segumpal daging. Bila ia baik, akan baiklah seluruh tubuh itu, tetapi bila ia rusak, maka akan rusak pula tubuh itu seluruhnya, Segumpal daging itu adalah hati (qalbu).” [H.R, Bukhari Muslim]

Untuk itu peliharalah hati kita, jaga senantiasa agar tetap terjaga. Jangan biarkan hati kita rusak karena kita akan rusak. Tetapkan hati kita dalam kondisi bersih agar jalan hidup kita tetaplah rapih.

Dari Hudzaifah bin AJ Yaman r.a. Rasulullah SAW pernah bersabda, ” Bencana (fitnah) menyerang hati seperti teranianya tikar seutas-seutas. Maka hati yang menerima bintik- bintik fitnah tersebut akan tertitiklah pada noktah-noktah hitam, sedangkan hati yang tidak menerimanya akan tergoreslah padanya titik-titik putih. Akibatnya, hati terbagi menjadi dua bagian. Pertama, hati yang hitam legam, cekung bagaikan sebuah gayung terbalik (tertelungkup), tidak kenal yang makruf dan tidak ingkar kepada yang munkar, kecuali apa-apa yang diserap oleh hawa nafsunya. Kedua, hati yang cerah dan putih bersih, yang tidak ternodai fitnah selama bumi dan langit terbentang”[H.R Muslim].

So, sudah saatnya kita memanaj hati dengan baik. Jika kita ingin baik. Maka marilah kita untuk senantiasa saling mengingatkan agar hati kita tetap teringatkan. Karena kita adalah Sang Khilaf.

Jagalah hati
Jangan kau nodai
Jagalah hati
Cahaya hidup ini
(Penggalan Lirik Lagu Aa Gym)

1 komentar:

  1. di!!!!postinganmu serius banget...mau nanya nih dalam menjaga pergaulan itu batasannya seperti apa..apa kita harus menjauhi temen2 yang kita anggap nggak baik..ingat kita "anggap"..berarti kita belum tahu sebenernya dia gimana..jawab ya...oks..thanks

    BalasHapus